Life Cycle Analysis ( LCA ) Industri Pengecoran Logam (Aluminium)

Konsep analisis siklus hidup adalah salah satu alternative baru dari industri, masyarakat umum, dan pemerintah yang timbul sebagai respon terhadap kesadaran lingkungan.
Komponen utama LCA dapat dibagi menjadi empat bagian, yaitu:
Tujuan dan cakupan (Goal and Scoping)
Tujuan dari industri pengecoran logam dengan metode High Pressure Die Casting adalah menghasilkan produk coran dengan kualitas yang lebih baik yaitu diukur dari akurasi dan kompleksitas dari produk dibandingkan coran dengan cetakan pasir. Kelebihan dari metode pengecoran logam dengan metode High Pressure Die Casting antara lain :
Ketelitian dan kecermatan yang tinggi
Lebih fleksibel dalam desain
Menghasilkan permukaan yang halus
Dapat menghasilkan coran yang tipis
Lebih ekonomis dari pada benda kerja yang dibuat khusus dengan machining
Cakupan dari kegiatan produksi industri pengecoran logam dengan metode High Pressure Die Casting antara lain :
Penyediaan bahan baku
Bahan baku yang digunakan adalah alumunium bekas velg mobil sehingga bahan baku dapat diperoleh dari bengkel-bengkel mobil. Setelah dilakukan penelitian komposisi alumunium tersebut termasuk alumunium paduan. Bahan yang digunakan (Al-Si 7,79) berdasarkan pengklasifikasian, termasuk paduan Alumunium Die Casting (ADC 10 ). Paduan ini memiliki sifat mekanis yang sangat baik, Mudah dimachining dan mudah dicor dengan cetakan permanen. Dampak yang ditimbulkan pada proses ini adalah polusi suara dan debu, karena velg bekas mobil perlu dipecah menjadi bagian yang kecil-kecil sehingga lebih mudah untuk dilebur. Pada saat proses pemecahan velg mobil debu dan suara akan menyebar ke daerah sekitar sehingga pekerja perlu menggunakan masker dan perlu dipikirkan lokasi industri agar tidak terlalu dekat dengan pemukiman.
Proses Peleburan dan Pengecoran
Pada proses peleburan bahan baku diperlukan energi panas yang cukup besar untuk melebur alumunium. Peleburan alumunium ini dapat menggunakan bahan bakar solar, minyak tanah, gas LPG, arang maupun kayu. Masing-masing bahan bakar perlu dikaji kelebihan dan kekurangannya. Pada penelitian ini bahan bakar yang digunakan adalah gas LPG dengan pertimbangan bahan tersebut lebih bersih. Dampak yang ditimbulkan pada proses ini adalah pencemaran udara karena asap dari pembakaran alumunium dapat mengganggu lingkungan sekitar.
Mesin die casting ini adalah mesin yang digunakan untuk proses pengecoran logam dengan cara memasukkan logam cair kedalam cetakan logam dengan menggunakan tekanan. Dapat digunakan untuk material seperti aluminium, magnesium dan tembaga.
Cara kerjanya diawali dengan peleburan cairan logam menggunakan tungku terpisah dari mesin die casting kemudian dituang kedalam mesin die casting menggunakan ladel melalui tabung injeksi (shot sleeve) yang tidak dipanaskan, setelah cairan logam tersebut berada pada tabung injeksi, ditekan dengan plunyer tenaga hidrolik kedalam rongga cetakan (die cavity), tekanan injeksi ini dijaga selama proses solidifikasi. Setelah coran membeku, die dibuka dan benda coran akan keluar secara otomatis melalui mekanisme ejektor.
Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi pencemaran udara tersebut adalah dengan membuat cerobong asap yang tinggi dilengkapi dengan penangkap debu ( dust collector ). Alat ini bisa menyaring dan menangkap debu atau asap yang dihasilkan dari proses pengecoran. Limbah debu dan asap yang ditangkap oleh alat ini bisa diolah dan dimanfaatkan menjadi campuran pembuat refraktori Alumina ( batu tahan api )
Proses finishing produk
Proses finishing dilakukan setelah pelepasan produk dari cetakan. Produk yang sudah jadi kemudian difinshing dengan cara dikrom. Proses ini menghasilkan limbah cair yang cukup berbahaya, oleh karena itu harus diolah agar tidak mencemari lingkunan.
Untuk menanganinya, chromic acid harus dirubah menjadi ion chrom bervalensi tiga (trivalent chrom), yang tidak mudah larut dalam air. Untuk mereduksi chromic acid digunakan sodium metabisulfite. Chromic acid (Cr 6+) yang tadinya berwarna kuning akan berubah menjadi warna hijau (Cr 3+) dan dengan diberi soda api (Na OH) akan terbentuk chrome hidroksida yang tidak larut dalam air, sehingga dapat mudah dipisahkan dengan air.


Untuk mempercepat pemisahan digunakan larutan tawas sebagai koagulant.Untuk menambah waktu pengendapan dibutuhkan bak pengendapan dengan design seperti pada gambar di bawah ini.

Buat bak untuk instalasi limbah sesuai dengan kapasitas limbah chrom dan proses limbah tersebut dengan benar. Untuk mengurangi jumlah limbah sebaiknya dibuatkan sistem pembilasan yang baik, sehingga jumlah bahan kimia yang dibutuhkan untuk pengolahan limbah juga ikut berkurang. Harga bahan kimia untuk limbah seperti sodium metabisulfite, soda api, dan tawas, tidaklah mahal. Sehingga biaya proses jauh lebih kecil dibandingkan dengan biaya kerusakan lingkungan yang diakibatkan oleh limbah yang tidak diolah.

Proses pemasaran produk
Analisis inventori (Inventory Analysis)
Analisis inventori merupakan bagian LCA yang berisi inventori input yang berupa:
Energi
Industri pengecoran logam dengan mesin HPDC (High Pressure Die Casting) menggunakan energi listrik untuk menggerakkan motor dalam powerpack. Sedangkan untuk melebur Alumunium menggunakan energi panas dengan gas LPG
Bahan baku
Output emisi maupun limbah
Impact Assessment
Impact Assessment digunakan untuk menganalisis dampak suatu proses terhadap lingkungan dan kesehatan manusia yang telah didata secara kuantitatif pada penakaran inventori. Dalam pengklasifikasian data inventori yang dihubungkan dengan efek potensi terhadap ekologi dan kesehatan manusia ditempatkan dalam kategori-kategori khusus.
4. Analisis Dampak Sosial
Keberadaan industry pengecoran logam dapat menyerap tenaga kerja dari masyarakat sekitar. Secara umum keberadaan dan pengembangan usaha pengecoran logam memberikan dampak yang positif bagi wilayah yaitu dengan terbukanya peluang kerja serta peningkatan pendapatan masyarakat dan sekaligus peningkatan pendapatan daerah.
5. Analisis Dampak Lingkungan
Usaha pengecoran logam menimbulkan jelaga dan asap dari kupola, dan suara bising. Dampak ini memberikan pengaruh buruk pada kesehatan pekerja dan penduduk sekitar pabrik. Oleh karena itu perlu diambil tindakan-tindakan untuk meniadakan penyebab-penyebab pencemaran umum tersebut di atas. Peralatan yang paling sederhana untuk menghilangkan asap dan debu dari kapola adalah sebuah silinder dengan tutup berbentuk kerucut yang dipasang di atas kapola. Debu ini dialirkan kebidang miring dan jatuh ke dasar penangkap debu. Dalam industry pengecoran, suara dikeluarkan dari berbagai mesin. Kebisingan tersebut menyebabkan perasaan tidak enak bagi para pekerja dan orang-orang sekitar pabrik. Cara pencegahan dari kebisingan tersebut adalah dengan jalan menutup mesin-mesin yang menjadi sumber kebisingan atau menempatkan mesin-mesin tersebut di ruangan yang kedap suara tetapi hal ini pada prakteknya susah dilaksanakan. Kalau kebisingan yang terjadi sampai ketingkat tertentu kebisingan dapat ditahan dengan jalan membuat ruangan kedap suara, dengan member lapisan bahan peredam getaran pada dinding dan di atas langit-langit.
Improvement Analysis
Pada tahapan ini dilakukan interpretasi hasil, evaluasi, dan analisa terhadap usaha-usaha yang dapat dilakukan untuk perbaikan

1 comment: